Banyak penelitian menunjukkan kebutuhan ibu menyusui umumnya membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama menyusui, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika. Tambahan 330 hingga 400 kilokalori (kkal) per hari direkomendasikan untuk ibu menyusui agar nutrisi anak dan ibu terjaga, kebutuhan ibu menyusui adalah sekitar 2.000 hingga 2.800 kkal per hari. Jumlah kalori tambahan yang dibutuhkan untuk seorang wanita menyusui juga dipengaruhi usia, indeks massa tubuh, manajemen stress, tingkat aktivitas, dan tingkat menyusui.
The Dietary Reference Intake (DRI) Calculator for Healthcare dapat diakses dialamat berikut https://www.nal.usda.gov/human-nutrition-and-food-safety/dri-calculator untuk dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan kalori berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas, status kehamilan dan menyusui.
Kebutuhan nutrisi selama menyusui didasarkan pada kandungan nutrisi ASI dan jumlah nutrisi penghasil ASI. Ibu menyusui disarankan memperoleh zat makanan tambahan sebesar 800 Kkal yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk nutrisi harian serta aktivitas ibu itu sendiri. Status gizi pada ibu menyusui dapat ditentukan dengan pengukuran lndeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan (kilogram) per tinggi badan (meter) kuadrat. Kebutuhan gizi pada masa menyusui meningkat karena meningkatnya metabolisme serta dibutuhkan untuk produksi ASI.
- Kalori, Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira sekitar 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
- Protein, Ibu memerlukan tambahan protein sekitar 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan
- Cairan, Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari. Cairan ini bisa dalam bentuk air putih, susu, jus buah, buah buahan berair, dan sebagainya.
- Vitamin dan mineral.
- Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil. Sehingga perlu perbanyak asupan makanan yang kaya akan vitamin dan mineral seperti buah buahan dan sayuran.
Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui yaitu:
- Produksi ASI menjadi tidak maksimal, sehingga banyak bayi yang kebutuhan gizinya kurang karena ibu tidak dapat memberikan ASI maksimal yang sesuai dengan kebutuhan gizi bayi.
- Terjadi anemia, pada ibu menyusui sering terjadi anemia karena ibu sudah mengalami anemia selama hamil dilanjutkan saat menyusui. Hal ini akan menyebabkan gangguan nutrisi dan produksi ASI menjadi kurang yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada bayi.
- Masalah pada tulang dan gigi karena kekurangan zat gizi khususnya mineral seperti kalsium.
- Gangguan mata yang terjadi jika kekurangan asupan vitamin A dan provitamin A.
- Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang kembang bayi, bayi jadi lebih mudah sakit, mudah terkena infeksi dan kekurangan zat-zat esensial sehingga menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
Oleh karena itu diharapkan ibu menyusui untuk memperhatikan asupan hariannya agar tidak terjadi gangguan seperti yang di jelaskan di atas.
Sumber Bacaan :
- https://www.who.int/
- https://www.nal.usda.gov/human-nutrition-and-food-safety/dri-calculator
- https://www.freepik.com/premium-vector/breastfeeding-nutrition-infographic-arab-woman-holding-newborn-baby_13675824.htm