by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Nida Aulia                 
818 0 0
Sains dan Teknologi February 21 4 Min Read

DAMPAK NEGATIF GADGET BAGI PSIKOLOGIS ANAK-ANAK




Sekarang ini, perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Indonesia juga ikut terlibat dalam kemajuan teknologi dan informasi tersebut. Menurut survei yang dilakukan eMarketer didapatkan data pada tahun 2016 pengguna gadget meningkat secara signifikan di Indonesia dan diprediksikan masuk empat besar  populasi pengguna gadget terbesar di dunia. Pengguna gadget tidak hanya orang dewasa, tetapi remaja bahkan anak-anak. Biasanya, anak-anak yang bermain gadget dikarenakan orang tuanya sendiri yang sengaja memberikan gadget agar anaknya duduk tenang dan tidak rewel sehingga tidak mengganggu aktifitas orang tua di rumah. Padahal anak-anak (usia 3-6 tahun) belum layak menggunakan gadget. Bermain gadget tentunya dapat menyebabkan kecanduan gadget. Kecanduan gadget akan meningkatkan prevalensi resiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tufail, Khan, dan Saleem (2015) didapatkan hasil penelitian bahwa perkembangan teknologi memiliki konsekuensi negatif yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologi kepada manusia seperti gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Kemudian penelitian yang dilakukan Setianingsih, Amila, dan Firiana (2018) didapatkan hasil bahwa ada hubungan penggunaan gadget dengan resiko gangguan ADHD pada anak usia prasekolah.

Kecanduan gadget akan mempengaruhi perkembangan otak anak karena produksi hormon dopamine yang berlebihan sehingga mengganggu kematangan fungsi prefrontal korteks yaitu dalam mengontrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan keputusan, dan nilai-nilia moral lainnya yang dapat menimbulkan gangguan ADHD. Seperti anak yang bermain game online secara terus-menerus selama 10 hari akan meningkatkan koordinasi motorik dan kemampuan deteksi objek yang menyerupai gejala ADHD seperti gelisah dan sering berkeliaran. Jika anak bermain game action akan dapat menyebabkan gejala ketidakmampuan mengontrol waktu dan meningkatkan efisiensi pencarian visual dan impulsif. Bermain internet dapat menyebabkan pelepasan neutransmiter dopamin yang lebih mengarah ke ADHD.

Kecanduan gadget juga dapat menyebabkan lupa bersosialisasi, anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, krisis kepercayaan diri yang berdampak pada perkembangan anak. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun 2013, 8,1% balita mengalami gangguan perkembangan. Kemudian data dari Depkes RI tahun 2014 bahwa 16% balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan. Sejalan dengan hasil penelitian oleh Sulistya, Juhrotun, dan Umi bahwa balita yang menggunakan gadget dapat berdampak pada perkembangannya.

Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Chikmah dan Fitrianingsih (2018) terdapat pengaruh antara durasi penggunaan gadget dengan masalah mental emosional pada anak pra sekolah. Anak yang berlebihan dalam menggunakan gadget atau lebih dari 1 jam per hari dapat menimbulkan masalah mental emosional anak. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan pada anak.

Banyaknya dampak negatif penggunaan gadget pada anak-anak, khususnya pada psikologi anak, sebaiknya orang tua tidak memberikan gadget pada anak-anak mereka. Apabila anak rewel dan gelisah ajak anak melakukan hal-hal yang menarik—sesuai dengan usianya—seperti mengajak bermain di luar rumah, ajak anak untuk beraktivitas (olahraga, bermain musik, dan lain-lain), bersosialisasi dengan teman sebaya, mengajak berdiskusi, dan lain-lain. hal ini dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas anak. Sayangnya, banyak orang tua yang menganggap gadget adalah teman bermain yang aman bagi anak mereka. Padahal, salah satu peran orang tua bagi anaknya adalah menjadi teman bermain.


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.