by INBIO
Apa yang ada di belakang dan di depan kita
Hanyalah hal-hal kecil dibandingkan dengan
Apa yang ada di dalam diri kita
-Oliver Wendell Holmes-
Apa artinya “Mulai Dengan Tujuan Akhir”?
Mulai dengan tujuan akhir berarti memulai dengan pemahaman yang jelas mengenai tujuan anda. Ini artinya mengetahui kemana anda akan pergi sehingga sebaiknya anda memeriksa posisi anda sekarang, supaya langkah-langkah yang anda akan ambil selalu menuju ke arah yang benar.
Seringkali kita terperangkap dalam jebakan aktivitas, dalam kesibukan hidup, bekerja makin keras dalam mendaki tangga kesuksesan hanya untuk mendapati tangga itu bersandar pada dinding yang salah. Mungkin sekali kita sibuk -sangat sibuk- tanpa bekerja dengan efektif.
Banyak orang sering kali mendapati diri meraih kemenangan yang hampa, kesuksesaan yang didapat dengan mengorbankan hal-hal yang tiba-tiba mereka sadari jauh lebih berharga bagi mereka. Orang dari berbagai profesi-dokter, akademisi, aktor, politisi, pelaku bisnis, atlet, dan tukang pipa- sering kali berjuang untuk mencapai pendapatan yang lebih tinggi, pengakuan yang lebih banyak mengenai kompetensi profesional tingkat tertentu, hanya untuk mendapati bahwa perjalanan mereka dalam mencapai tujuan itu membutakan mereka akan hal-hal yang sangat penting dan malah sekarang minat itu sudah tidak ada lagi.
Betapa berbedanya hidup kita ketika kita benar-benar tahu apa yang sangat penting bagi kita, dan dengan selalu mengingatnya, kita membantu diri kita menjadi dan melakukan hal yang benar-benar berarti setiap hari. Jika tangga itu tidak bersandar di dinding yang tepat, setiap langkah yang kita ambil hanya akan membawa kita lebih cepat ke tempat yang salah. Bisa saja kita sangat sibuk, sangat efisien, tapi kita hanya bisa menjadi sangat efektif ketika kita mulai dengan tujuan akhir.
“Mulai dengan tujuan akhir” didasarkan pada prinsip semua hal diciptakan dua kali. Yaitu mental atau penciptaan pertama, dan fisik atau penciptaan kedua, dalam semua hal.
Sebagai contoh membangun rumah. Anda menciptakannya dengan segala rinciannya sebelum peletakan batu pertama pembangunannya. Anda berusaha memahami dengan jelas rumah seperti apa yang anda inginkan. Jika menginginkan rumah yang berpusat pada keluarga, anda merencanakan ruang keluarga sebagai lingkungan tempat berkumpul. Anda merencanakan pintu geser dan taman agar anak-anak bisa bermain di luar. Anda bekerja dengan gagasan. Anda bekerja dengan pikiran anda sampai mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin anda bangun.
Lalu anda menuangkan gagasan tersebut ke cetak biru dan mengembangkan rencana pembangunan. Semua ini dilakukan sebelum tanah disentuh. Kalau tidak, anda harus membuat perubahan-perubahan pada penciptaan kedua yaitu penciptaan fisik yang mungkin membuat anda harus mengeluarkan biaya dua kali lipat lebih mahal.
Aturan tukang kayu adalah, ‘ukur dua kali, potong sekali’. Anda harus memastikan cetak biru, penciptaan pertama adalah yang benar-benar anda inginkan dan anda sudah memikirkan semuanya hingga tuntas. Anda lalu mewujudkannya dengan batu bata dan semen. Setiap hari anda pergi ke bedeng kontruksi dan mengambil cetak biru untuk mengetahui rangkaian pekerjaan pada hari itu. Anda mulai dengan tujuan akhir.
Memahami prinsip penciptaan dua kali dan menerima tanggung jawab keduanya menunjukkan sosok kita yang bertindak di dalam dan memperluas batas lingkaran pengaruh kita. Namun, bila kita tidak bertindak selaras dengan prinsip ini dan tidak bertanggung jawab atas penciptaan pertama, kita tidak sepenuhnya menjalankan prinsip ini dengan benar.
*Pembahasan lebih lanjut temukan pada buku “The 7 Habits of Highly Effective People” Karya Stephen R. Covey
Referensi
Covey, S. R. (2019). The 7 Habits Of Highly Effective People. Jakarta: PT Dunamis Intra Sarana.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.