Hai sahabat Generasi Peneliti! Kalian pasti sudah tau ya apa itu Biologi. Yaps, ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Tapi tahu kah kalian bahwa Biologi sendiri memiliki beberapa cabang lagi lho.
Salah satunya yaitu Biologi Molekuler. Kalo dilihat dari susunan katanya sih tentu kalian tahu lah ya, yaitu biologi yang konsentrasinya ke arah molekuler atau sesuatu yang lebih kecil ukurannya dibanding ukuran sel. Lebih detailnya lagi adalah ilmu yang mengkaji khusus tentang organisasi struktur dan fungsi regulasi molekuler yang ada pada penyusun suatu organisme. Tidak hanya itu, ilmu ini juga mengkaji tentang kehidupan organisme pada skala molekul.
Seluruh sel yang menyusun suatu organisme memiliki perangkat genetik yang disebut dengan DNA. Masih ingat ya kepanjangan dari DNA? Yaitu deoxyribonucleic acid yang berfungsi sebagai penyimpan informasi yang ada pada suatu organisme. Di mana informasi tersebut nantinya akan disampaikan dalam bentuk kode genetik ke semua protein dan RNA yang dibutuhkan untuk kehidupan organisme tersebut.
Namun perlu diketahui bahwa masing-masing sel pada suatu organisme memproduksi protein yang berbeda. Contohnya ada protein yang dihasilkan oleh sel otak tapi tidak diproduksi di sel kulit ataupun sebaliknya. Adapula sel yang sama tetapi memproduksi protein yang berbeda, hal ini terjadi jika sel-sel tersebut berada pada lingkungan yang berbeda. Lalu apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Jawabannya adalah karena adanya regulasi ekspresi gen yang ada pada setiap sel suatu individu. Dengan adanya regulasi ekspresi gen ini menyebabkan misalnya sel sel langerhans pada pankreas memproduksi insulin, sedangkan sel-sel lain yang ada dalam tubuh tidak memproduksi insulin. Padahal informasi genetik insulin ini ada dalam setiap sel yang ada dalam tubuh individu tersebut lho. Hebat kan tubuh kita. Lebih hebat lagi adalah pencipta kita, yaitu Allah SWT.
Contoh lain ada sel-sel yang memproduksi protein tertentu pada kondisi tertentu pula. Misalnya sel bakteri E. coli akan memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk katabolisme laktosa agar di dalam medium, supaya tempat tumbuh bakteri terdapat laktosa. Apabila di dalam medium tidak terdapat laktosa, maka E.coli tidak bisa memproduksi enzim katabolisme laktosa. Dalam regulasi gen pada sel bakteri ini terdapat pengaturan kapan gen-gen tersebut “on” ataupun “off”.
Itu sekilas penjelasan mengenai biologi molekuler. Jika anda ingin belajar lebih banyak lagi tentang biologi molekuler, anda bisa kunjungi website news.inbio-indonesia.org ya!
Sumber gambar : ocw.mit.edu
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.