by INBIO
Buat sebagian orang Indonesia tentunya kata pepaya sudah bukan barang baru di telinga kita. Buah pepaya merupakan buah yang dapat tumbuh di dataran rendah pada negara-negara beriklim tropis. Selain itu, dengan mudahnyan buah ini dapat kita temui di pasaran. Banyak dari jenis makanan seperti salad, rujak, asinan/manisan menggunakan buah ini di samping buah-buahan lainnya seperti jambu air, nanas, manga, dan lainnya. Menurut asal muasalnya Pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam famili Caricaceae yang tumbuh dan berasal dari meksiko, costa rica, dan daerah amerika latin lainnyan1. Namun, pepaya juga dapat tumbuh di Indonesia, india, dan negara-negara katulistiwa lainnya. Konsumsi buah pepaya di seluruh dunia setiap tahunnya adalah 5 juta ton menurut FAO (Organisasi Pangan Dunia) pada tahun 20132.
Pepaya merupakan buah yang memiliki banyak manfaat dan mencegah beberapa gangguan kesehatan. Buah pepaya kaya akan mineral dan mengandung senyawa antioksidan dan nutrisi yang tinggi. Kandungan mineral di dalam pepaya cukup tinggi seperti contoh vitamin C, vitamin B, flavonoid, asam folat, serta beberapa zat mikro yang dibutuhkan tubuh3. Selain itu, banyak penelitian yang menyatakan kandungan dari buah pepaya untuk mencegah dan mengurangi risiko serangan jantung, diabetes, kanker, dan juga meningkatkan sistem imun.
Pepaya merupakan buah yang sangat mudah ditemukan di Indonesia. Selain itu buah ini juga memiliki harga yang cukup terjangkau bagi banyak golongan. Walaupun begitu, buah dan tanaman pepaya ini ternyata memiliki khasiat yang luar biasa. Salah satu kandungan yang bermanfaat adalah enzim papain4. Papain merupkaan enzim pencernaan yang dapat digunakan dalam berabgai aplikasi kosmetik dan aplikasi farmasi lainnya. Selain buahnya, bagian tanaman lain seperti daun, biji, dan kembang memiliki banyak khasiat.
Pada kondisi dengan tingkat polusi udara yang tinggi seperti saat ini, menu makanan sehat wajib kita konsumsi untuk dapat meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh kita. Pada Artikel ini kita akan membahas lebih mendalam terkait manfaat buah pepaya terkhusus dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh dan juga mencegah beberapa penyakit yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia5.
Pepaya merupakan buah yang dapat berperan sebagai anti-inflammator. Inflamasi tersendiri berarti peradangan atau pembengkakan. Inflamasi atau peradangan merupakan kejadian normal pada tubuh manusia dengan sistem imun yang baik. Kandungan zat seperti alkaloid (nikotin dan kolin) dapat berperan sebagai anti-inflamasi pada buah pepaya ini.
Sebuah jaringan mengalami kerusakan, maka sel-sel darah putih seperti makrofag akan menyebabkan terlepasnya beberapa zat-zat pro-infalamasi yang disebut sebagai sitokin (Interleukins dan Tumor necrosis Factors). Ketika sitokin terlepas, maka leukosit dan limfosit akan teraktivasi dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar oksigen di tubuh sehingga terbentuklah oksigen yang reaktif. Oksigen reaktif dapat menyebabkan ketidakseimbangan di tubuh sehingga mengakibatkan inflamasi6.
Selain akibat dari kerusakan jaringan, inflamasi dapat terjadi ketika seseorang mendapatkan infeksi dari virus, bakteri, atau alergi seperti asma dan artritis rematik. Penyakit asma dapat diberikan terapi menggunakan ekstrak buah pepaya karena studi menunjukkan kandungan pepaya dapat menurunkann kadar IL-4, IL-5, TNF dan kemokin lainnya yang dapat menyebabkan penyakit asma. Kandungan beberapa protein yang unik seperti papain dan chymopapain dapat menurunnkan kadar inflamasi7.
Bagi para perokok, kandungan buah pepaya yaitu likopen (Lycopene) dapat berperan sebagai pengurang kadar sitokinn (IL-8), ROS (Reactive Oxygen Species) atau radikal bebas dan kandungan berbahaya lainnya. Selain itu, antioksidan seperti vitamin C, Vitamin E, dan beta karoten yang sangat baik untuk mengurangi inflamasi di tubuh.
Radikal bebas setiap harinya dapat masuk ke tubuh manusia dan mengakibatkan ganguan kesehatan. Antioksidan dapat membantu kita mencegah terbentuknya radikal bebas. Para ilmuwan setiap harinya melakukan penelitian untuk menemukan antioksidan yang aman bagi tubuh manusia dan dapat dijangkau masyarakat. Riset menunjukkan bahwa pepaya mengandung beta sitosterol yang bertanggung jawab dalam pembentukan antioksidan8. Selain itu, ketika diuji dengan menggunakan DPPH pada ekstrak n-heksan pepaya diketahui memiliki kandungan fitokimia seperti fenol dan flavonoid.
Selain itu, antioksidan seperti karetenoid juga ditemukan pada buah pepaya. Carotenoid dapat menetralkan radikal bebas yang sudah masuk ke dalam tubuh. Sama fungsinya sepertinya fenol dan flavonoid. Radikal bebas yang masuk ke dalam sistem saraf bahkan sampai ke otak akan sangat berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, tingkat antioksidan yang cukup tinggi dari buah pepaya ini dapat mengurangi risiko Alzheimer yang diakibatkan oleh tumpukan radikal bebas yang terdapat di otak manusia. Radikal bebas dalam hal ini dapat berupa kelebihan zat besi di tubuh manusia. Zat besi akan sangat berbahaya jika dalam jumlah yang tidak terkendali, sehingga kandungan likopen (Lycopene) pada pepaya mampu mengurangi kadar besi dalam tubuh9.
Penelitian menunjukkan bahwa fermentasi pepaya berhasil menurunkan kerusakan oksidatif DNA terutama di otak. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dan menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil tersebut didapat dari 20 pasien yang diberikan perlakuan terdapat penurunan kadar radikal bebas, sehingga pepaya dapat berperan sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas yang terdapat di otak manusia.
Kandungan vitamin, seperti vitamin A dan vitamin C yang berasal dari beta karoten pepaya sangat dibutuhkan dalam sistem imun. Beberapa penelitian menunjukkan kandungan kedua vitamin tersebut sangat diubtuhkan oleh tubuh untuk mencegah beberapa penyakit. Seperti contoh infeksi pendengaran, demam dan flu.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Amin et.al (2019) menunjukkan bahwa buah pepaya dapat mempercepat penyembuhan pada pasien. Terdapat peningkatan level IgG (Immunoglobulin G) setelah mengkonsumsi pepaya lebih cepat dibandingkan dengan tidak mengkonsumsi pepaya tersebut10.
Efek immunomodulaotr atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi manusia juga telah diujikan dapat meningkatkan IgM (Immunoglobulin M). IgM sendiri dapat berperan dalam meningkatkan sistem imun humoral pada tubuh manusia. Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan mengkonsumsi buah pepaya dapat menekan laju IFNγ +CD4+ yang dapat menyebabkan inflamasi dan meningkatkan regulasi dari IL-4+CD4+ sel T. Hal ini mengindikasikan bahwa pepaya memberikan efek imunomodulator bagi manusia11.
Penelitian lain menunjukkan pepaya merupakan buah yang dapat mengatasi malaria ketika menyerang tubuh manusia. Kandungan alkaloid carpaine sangat bagus dalam melawan Plasmodium falciparum. Kandungan alkaloid ini dapat sangat selektif melawan parasite dan juga racun lainnya12.
Buah pepaya ternyata dapat mengatasi gangguan pada masalah pencernaan. Kandungan enzim papain pada pepaya ternyata membuat protein menjadi lebih mudah terdenaturasi atau dicerna oleh pencernaan manusia. Walaupun enzim papain lebih banyak dihasilkan di daun pepaya, tetapi kandungan enzim tersebut juga terdapat pada buah pepaya. Papain memiliki peran yang cukup berarti karena dapat digunakan sebagai terapi infeksi Heliobacter pylori yang dapat menyebabkan tukak pada lambung manusia12.
Kandungan serat pada pepaya juga telah diteliti dapat mencegah kanker pada usus besar. Serat pepaya (papaya fibers) memiliki kemampuan untuk berikatan dengan penyebab kanker yang berasal dari racun di pencernaan manusia dan membuangnya dari sel-sel saluran cerna. Selain itu, kandungan folate, vitamin C, beta-carotene, dan vitamin E memiliki asosiasi yang berkaitan untuk mencegah kanker pada saluran pencernaan. Kandungan zat dan vitamin tersebut bersinergi untuk membentuk perlindungan saluran cerna dari radical bebas yang dapat memengaruhi DNA7.
Kandungan buah pepaya ternyata juga dapat mengurangi kerusakan lambung dengan menurunkan volume dari asam lambung pada manusia. Kerusakan lambung biasanya dapat terjadi akibat konsumsi makanan yang tidak sehat dan juga akohol yang dapat menyebabkna terdegradasinya mukosa dinding lambung. Namun, pepaya dapat mengurangi pengaruh berbahaya ini karena efek dari methanolic4.
Banyak studi yang dilakukan secara in-vitro menunjukkan bahwa buah pepaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Seperti contoh pada kanker kulit, kanker hepatoma, kanker liver, kanker payudara, kanker paru-paru, dan lain-lain. Beberapa studi menunjukkan terrdapat hubungan dari radikal bebas yang dapat masuk dengan mudah setiap hari ke tubuh manusia dengan pertumbuhan kanker8.
Kandungan berbagai zat seperti papain yang dapat mengurangi radikal bebas, isotisinat (isothyocynate) yang dapat melindungi payudara, prostate, pancreas, paru-paru, dan pencernaan dari kanker.
Oleh karena itu, kandungan dari buah pepaya setelah diuji secara in-vitro dengan sel kanker (MCF-7) dapat menghambat laju pertumbuhan kanker payudara. Selain itu, ternyata pepaya bukan hanya menghambat laju pertumbuhan sel kanker tersebut, tetapi juga menginduksi terjadinya apoptosis (kematian sel) kanker tersebut.
Jika kamu seorang perokok aktif atau pasif, tentunya kamu harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Buah pepaya merupakan salah satu contoh makanan yang banyak mengandung vitamin A dan tentunya baik untuk Kesehatan paru-paru. Riset yang dilakukan di Universitas Negeri Kansas (Kansas State University) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara vitamin A, infalamasi paru-paru, dan emphysema.
Ketika seorang terpapar zat-zat karsinogenik, baik secara disengaja maupun tidak melalui asap rokok, asap kendaraan, dan polusi. Zat-zat tersebut dapat mengurangi kandungan vitamin A yang terdapat di paru-paru. Namun, makanan yang banyak mengandung vitamin A dapat membantu melawan efek ini. Salah satu hal yang dilawan adalah benzo (a) pyrene yang membuat efek difesiensi vitamin A7.
Selain itu, pada penderita COVID-19, vitamin C, D, dan E dapat mencegah terjadinya badai sitokin yang terdapat di paru-paru. Pada pepaya vitamin C dapat melawan infeksi pada COVID-19. Vitamin C dapat bereperan untuk mengurangi level inflamasi (peradangan) pada paru-paru yang diakibatkan oleh badai sitokin. Data medis menunjukkan pasien COVID-19 sangat rentan terkena pneumonia. Vitamin C berperan untuk meningkatkan IL-10 yang merupakan umpan balik negatif dari IL-6 penyebab inflamasi3. Selain vitamin C, kandungan vitamin E dapat meningkatkan jumlah sel T dan sel natural killer (pembunuh alami) yang dapat menurunkan risiko dari ingeksi13.
Kandungan vitamin C pada pepaya dapat melindungi tubuh manusia dari artitis rheumatoid atau radang sendi. Radang sendi dapat diakibatkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sendi manusia. Penelitian yang dilakukan pada lebih dari 20,000 pasien menunjukkan bahwa peradangan sendi dapat menurun pada orang-orang yang banyak mengkonsumsi vitamin C. Tercatat subjek penelitina yang tidak mengkonsumsi makanan mengandung vitamin C lebih sering bergejala daripada yang mengkonsumsi vitamin C6.
Ternyata buah pepaya memiliki banyak manfaat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Masih banyak kandungan lain yang terdapat dari tanaman ini. Seperti contoh, manfaat dalam mencegah kerusakan hati, degenerasi macula (rabun), penyembuhan luka, diabetes, mencegah terbentuknya sel darah merah bulan sabit, menurunkan tekanan darah dan juga manfaat antibakteri serta anti jamur. Dengan harganya yang tentu dapat dijangkau, pepaya menjadi komoditi yang favorit bagi kita masyarakat. Masih malas mengkonsumsi makanan sehat? Cobalah pepaya yang banyak memiliki manfaat dan khasiat bagi tubuh manusia.
Daftar Pustaka
1. Chávez-Pesqueira, M. & Núñez-Farfán, J. Domestication and genetics of papaya: A review. Front. Ecol. Evol. 5, 1–9 (2017).
2. Sharma, A., Bachheti, A., Sharma, P., Bachheti, R. K. & Husen, A. Phytochemistry, pharmacological activities, nanoparticle fabrication, commercial products and waste utilization of Carica papaya L.: A comprehensive review. Curr. Res. Biotechnol. 2, 145–160 (2020).
3. Jovic, T. H. et al. Could vitamins help in the fight against covid-19? Nutrients 12, 1–30 (2020).
4. Amin, A. H. et al. Immunomodulatory effect of papaya (Carica papaya) pulp and seed extracts as a potential natural treatment for bacterial stress. J. Food Biochem. 43, 1–11 (2019).
5. 8 Evidence-Based Health Benefits of Papaya. https://www.healthline.com/nutrition/8-proven-papaya-benefits.
6. Shakoor, H. et al. Since January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free information in English and Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier Connect , the company ’ s public news and information . (2020).
7. Mrityunjaya, M. et al. Immune-Boosting, Antioxidant and Anti-inflammatory Food Supplements Targeting Pathogenesis of COVID-19. Front. Immunol. 11, 1–12 (2020).
8. Kong, Y. R. et al. Beneficial role of carica papaya extracts and phytochemicals on oxidative stress and related diseases: A mini review. Biology (Basel). 10, 1–20 (2021).
9. Papaya fruit: Health benefits, uses, and risks. https://www.medicalnewstoday.com/articles/275517.
10. Sadek, K. M. Antioxidant and immunostimulant effect of Carica papaya Linn. Aqueous extract in acrylamide intoxicated rats. Acta Inform. Medica 20, 180–185 (2012).
11. Pandey, S., Cabot, P. J., Shaw, P. N. & Hewavitharana, A. K. Anti-inflammatory and immunomodulatory properties of Carica papaya. J. Immunotoxicol. 13, 590–602 (2016).
12. Rahman, A. Health Benefits, Chemistry and Mechanism of Carica Papaya a Crowning Glory. Adv. Nat. Sci. 6, 26 (2013).
13. Dotto, J. M. & Abihudi, S. A. Nutraceutical value of Carica papaya: A review. Sci. African 13, e00933 (2021).
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.