by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Eni Hidayati                 
198 0 0
Opini Akademisi January 12 5 Min Read

Workshop Wawasan Kebhinekaan Global Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Sikap Toleransi Mahasiswa PPG Calon Guru




Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengadakan kegiatan workshop wawasan kebhinekaan global untuk meningkatkan sikap toleransi mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2. Acara ini diadakan pada hari sabtu, 11 Januari 2024 mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan diakhiri dengan kegiatan penutup.

Pertama, kegiatan dibuka dengan membaca do'a dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Trikinasih Handayani, M.Si. Dalam sambutannya, beliau berharap dengan adanya workshop wawasan kebhinekaan global ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa PPG Calon Guru. Kedua yaitu kegiatan inti yang diisi dengan materi yang berkaitan dengan kebhinekaan. Kegiatan inti tersebut dibagi menjadi 5 sesi dengan materi yang saling berhubungan. Materi yang disampaikan dalam acara tersebut berbicara tentang suatu perbedaan yang mungkin terjadi dalam kehidupan.

Perbedaan merupakan suatu kenyataan yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia. Keberagaman dapat ditemukan dalam berbagai aspek seperti latar belakang, pemikiran, hingga karakter. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan menjadi bagian integral dari keberlangsungan hidup bermasyarakat. Pengakuan atas perbedaan ini menjadi pondasi penting dalam membangun relasi yang harmonis dan toleran.

Dalam tatanan kehidupan yang majemuk, perbedaan adalah hal yang lumrah. Keberagaman ini merupakan anugerah Tuhan yang semestinya kita syukuri. Perbedaan dalam suku, ras, agama, dan pandangan merupakan kekayaan yang patut disyukuri. Dengan adanya suatu perbedaan akan menjadikan hidup lebih berwarna. Maka, marilah kita menjadikan perbedaan sebagai anugerah yang memperkaya hidup kita. Karena dengan sikap saling menghargai dan memahami, kita dapat membangun harmoni dan persatuan dalam keberagaman.

Idealnya, manusia hidup berdampingan dalam harmoni. Namun, kenyataan pahit menunjukkan bahwa kelompok minoritas masih seringkali menjadi sasaran diskriminasi dan ketidakadilan. Untuk membangun masyarakat yang inklusif, kita perlu terus berupaya menghapuskan segala bentuk prasangka dan membangun kesadaran akan pentingnya kesetaraan.

Dalam upaya mengatasi perbedaan, manusia umumnya berupaya mencapai perdamaian. Proses perdamaian ini melibatkan beberapa tahapan penting, yakni pencarian akar konflik, identifikasi pemicu konflik, penentuan aktor-aktor yang terlibat, serta analisis faktor-faktor yang memperparah konflik. Dengan memahami secara mendalam aspek-aspek tersebut, diharapkan solusi yang komprehensif dapat ditemukan untuk menyelesaikan perselisihan dan membangun kembali hubungan yang harmonis.

Sebagai makhluk yang dinamis, manusia memiliki naluri bawaan untuk terus berkembang dan memperbaiki kualitas hidupnya. Salah satu manifestasi dari naluri ini adalah kecenderungan untuk bermigrasi atau berpindah tempat. Migrasi tidak hanya sekadar perpindahan fisik, melainkan juga sebuah pencarian akan kondisi yang lebih baik, baik itu dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Dorongan untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera dan memuaskan menjadi pendorong utama manusia untuk melakukan migrasi.

Semakin beragam cara pandang yang kita miliki terhadap dunia, semakin kaya pula pemahaman kita akan keberagaman manusia. Berinteraksi dengan berbagai perspektif mendorong kita untuk menghargai perbedaan dan meminimalisir perselisihan. Dengan demikian, semakin banyak cara pandang yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita untuk mengembangkan sikap toleransi.

Kegiatan terakhir yaitu penutup. Acara ini ditutup dengan dengan do’a.

Berdasarkan materi yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa Tuhan menganugerahkan keberagaman sebagai keindahan ciptaan-Nya. Oleh karena itu, marilah kita merangkul perbedaan sebagai sebuah anugerah dan hidup berdampingan secara damai. Perbandingan justru akan menciptakan jarak dan perpecahan. Dengan menerima keunikan masing-masing, kita dapat membangun harmoni dan persaudaraan yang lebih kuat.


Editor:     Chief Editor                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.