by INBIO
Apa yang terpikir di benak kamu jika mendengar kata “Keju”, bagi sebagian besar generasi millennial atau Z pasti yang terpikirkan adalah cita rasa khas dari susu dan banyaknya protein yang terkandung di dalamnya. Namun, tahukah kamu jika keju sebenarnya mengandung lemak dan garam yang sangat tinggi dan tentunya dapat berbahaya bagi kesehatan jika di makan dalam jumlah banyak. Hu D (2014) menyatakan jika makanan dengan kadar Dairy yang tinggi berpotensi besar menyebabkan stroke pada seseorang. Makanan dengan kadar Dairy yang tinggi contohnya adalah keju. Selain itu, penelitian yang dilakukan Emma (2021) juga menyatakan
Namun, baru-baru ini siswa MAN 1 Kota malang menemukan konsep baru untuk membantu pencinta makanan keju agar tetap sehat. Nadifa Alya, Abdurrahman, dan Ahmad Zafar baru-baru ini mempublikasikan hasil penelitian mereka pada the 2nd International Conference for Student x Open Bio Project 2023 di Universitas Brawijaya pada 12 November 2023.
Penelitian dengan judul “‘Zeeco’ Phytosterols Cheese as Promising Alternative of Saturated Fat: In Vivo And In Silico Approaches” mendapatkan perhatian yang cukup baik dari dewan juri. Penelitian ini didasarkan pada kekhawatiran Nadifa dkk dalam konsumsi keju yang tinggi akan lemak jenuh dan dapat meningkatkan level kolesterol (LDL Chlosterol). Tentunya hal ini menyebabkan penyakit kronis dan berbahaya bagi para pencinta keju.
Namun, siswa MAN 1 Malang ini menemukan senyawa phytosterols yang dapat membantu menurunkan lemak jenuh pada keju. Phytosterols sendiri sebenarnya merupakan senyawa yang secara struktur mirip dengan koleksterol dan efektif untuk menekan kolesterol di aliran darahh. Senyawa ini dapat diperoleh melalui disitilasi asam lemak minyak kelapa sawit (PFAD: palm oil fatty acid distillate).
Hasil penelitian mereka menunjukkan Phytosterols yang lebih tinggi terbukti mengurangi kandungan lemak dan meningkatkan protein dalam keju 'ZEECO' tetapi tidak berpengaruh pada nilai pH. Penilaian uji reologi menunjukkan penambahan fitosterol pada keju 'ZEECO' menurunkan kekerasan dan memperlambat deformasi. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada uji sensoris oleh panelis dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji in vivo (pada tikus) juga menunjukkan adanya penurunan kadar LDL (Low Density Lipoprotein: kolesterol jahat) pada hewan coba.
Oleh karena itu, harapannya penelitian ini dapat diteruskan dan diperkenalkan lebih luas ke pada Masyarakat. Penelitian-penelitian ini tentunya diharapkan selalu ada untuk mengenalkan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga hidup sehat. Seperti dengan mengkonsumsi keju "Zeccon" tanpa khawatir terkena serangan penyakit berbahaya.
Referensi:
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.