by INBIO
Pembekalan pengetahuan kesehatan ibu dan pendidikan anak merupakan hal penting guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan ibu dan pembuatan taman bermain dinilai menjadi pendekatan yang cukup efektif dalam transfer pengetahuan secara praktis.
Peranan ibu dalam suatu keluarga cukuplah besar, terutama dalam menerapkan pendidikan anak berdasarkan karakter mereka masing-masing. Hal tersebut mengharuskan para ibu untuk bisa membagi waktu dalam melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Tantangan dan tanggung jawab dirasa semakin besar ketika harus menghadapi anak yang cukup banyak. Ketidakmampuan dalam memanajemen waktu akan berdampak buruk terhadap kesehatan ibu baik secara fisik maupun mental. Pentingnya peranan ibu dalam keluarga, maka pembekalan bagi mereka mengenai kesehatan terutama kesehatan reproduksi sangat dibutuhkan demi terwujudnya ketahanan keluarga dan generasi penerus yang berkualitas.
Selain pembekalan kesehatan terhadap para ibu, pendidikan anak juga tak kalah penting untuk diperhatikan terutama sejak mereka usia dini. Pendidikan yang berkualitas akan mampu membentuk karakter anak yang berkualitas juga di masa depan. Selain pendidikan formal, pendidikan anak juga bisa dilakukan di luar rumah/sekolah, salah satunya dengan metode bermain. Untuk mempermudah pengawasan dan pencapaian, ruang terbuka pada suatu permukiman menjadi pilihan yang tepat sebagai lokasi ruang bermain bagi anak-anak.
Sayangnya, kondisi ideal tentang kesehatan ibu dan pendidikan anak belum menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Krusialnya kebutuhan tersebut, menggugah para akademisi dan praktisi untuk terjun secara langsung di daerah yang masih memiliki tingkat kesejahteraan rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi pilihan Dedi Hantono dan tim selaku akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Noer Aziza selaku praktisi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kegiatan pengabdian masyarakat memiliki dua target utama yaitu: a). penyuluhan kesehatan ibu, dan b). pembuatan taman bermain untuk anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Alasan utama pemilihan lokasi adalah desa ini berada pada peringkat nomor 2 terendah di wilayah Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Untuk memberikan impact yang lebih besar, tentunya terdapat perencanaan yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan pengabdian. Beberapa tahapan yang telah dirumuskan oleh Dedi Hantono dan tim yaitu:
Tahapan ini dilakukan untuk melakukan koordinasi dan merumuskan kegiatan yang akan dilakukan. Beberapa pihak yang terlibat dalam tahap pertama ini yaitu tim internal (dosen dan staf administrasi UMJ) dan tim eksternal (perwakilan BKKBN). Pada tahap persiapan ini menghasilkan rumusan 2 kegiatan dari 2 aspek yang berbeda, yaitu:
a). Aspek Kesehatan Ibu
Penyuluhan kesehatan reproduksi dan keluarga telah dilakukan oleh koordinator kegiatan BKKBN. Peserta yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan ini diantaranya para ibu dan wanita di Desa Kiarasari. Mereka diberikan dan dibekali pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini dan perilaku seksual bebas.
b). Aspek Pendidikan Anak
Pada aspek ini, dilakukan dengan membuat taman bermain anak sebagai upaya untuk mengaplikasikan metode pembelajaran di lingkup non-formal. Pemilihan pembangunan lokasi taman bermain yaitu di ruang terbuka publik yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dari segala usia. Selain itu, hal tersebut juga didukung dengan adanya taman bacaan di dekatnya yang telah terbangun lebih dahulu, sehingga diharapkan pemilihan lokasi tersebut bisa memberikan manfaat yang lebih baik bagi penduduk setempat, khususnya anak-anak di lingkungan Desa Kiarasari.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dibuka dengan penyuluhan kesehatan reproduksi dan keluarga yang disampaikan oleh perwakilah BKKBN yaitu dr. Noer Aziza. Masyarakat Desa Kiarasari cukup antusias terhadap materi yang disampaikan. Untuk meningkatkan daya tarik dan kefokusan dalam memperhatikan materi, diselingi dengan kuis berhadiah. Adanya kuis berhadiah ini juga bertujuan untuk menguji pemahaman para ibu Desa Kiarasari terhadap materi yang telah diberikan.
Untuk agenda selanjutnya, yaitu pembuatan taman bermain yang dilengkapi dengan alat permainan yang aman digunakan oleh anak-anak serta bentuk dan warna yang dapat mengundang kreativitas mereka. Adanya taman bermain ini juga menjadi pendukung daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke taman bacaan yang berlokasi dekat dengan taman bermain.
Setelah 1 bulan kegiatan masyarakat selesai dilaksanakan, tahapan evaluasi mulai dilakukan. Evaluasi yang dihasilkan yaitu:
“Tim internal melihat taman bermain sangat diminati oleh anak-anak warga sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan kenaikan jumlah pengunjung yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh baik pula terhadap kenaikan pada jumlah pengunjung taman bacaan yang berada di dekatnya. Untuk pemantauan taman bermain, tim internal dibantu oleh salah satu tokoh masyarakat setempat untuk melihat jumlah kunjungan taman bermain yang telah dibuat.”
Saat ini, masih terdapat beberapa desa dengan tingkat kesejahteraan rendah di Indonesia, untuk menyelesaikan masalah tersebut tentunya membutuhkan banyak pihak yang terlibat. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut, menunjukkan bahwa metode penyuluhan dan taman bermain mungkin akan sangat membantu untuk diaplikasikan oleh para akademisi maupun praktisi untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait kesehatan ibu dan pendidikan anak di daerah lain dengan tingkat kesejahteraan rendah. Hal tersebut juga sebagai upaya untuk ikut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Tulisan ini diadopsi dari artikel:
http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/560
https://scholar.google.com/citations?user=isgPiI4AAAAJ
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.