by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
205 0 0
Acara Akademik December 13 9 Min Read

Why You Should Know Network Pharmacology in Natural Product Research




Pada era modern ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong penelitian produk alam menuju tingkat yang lebih mendalam. Salah satu pendekatan revolusioner dalam bidang ini adalah Network Pharmacology, sebuah metode yang memungkinkan peneliti untuk memahami interaksi kompleks antara senyawa bioaktif dengan jaringan biologis. Topik ini menjadi sorotan utama dalam webinar seri ke-39 bertajuk "Why You Should Know Network Pharmacology in Natural Product Research", yang dibawakan oleh Dr. Didik Huswo Utomo, pendiri INBIO-Indonesia dan peneliti di Pusat Studi Biosystem Universitas Brawijaya. Webinar ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelompok Kerja Bioinformatika FMIPA IPB, Tropical Biopharmaceutical Research Center (TropBRC) LPPM IPB dan MABBI. Acara ini berhasil menggarisbawahi pentingnya pendekatan Network Pharmacology dalam memanfaatkan produk alam untuk pengembangan obat-obatan dan terapi.
 
Produk alam, seperti senyawa yang ditemukan dalam tanaman, mikroorganisme, dan hewan, telah lama menjadi sumber utama inspirasi dalam pengembangan obat. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kompleksitas bioaktif yang terkandung di dalamnya. Dalam sistem biologis, satu senyawa tidak bekerja secara independen melainkan berinteraksi dengan banyak target molekuler. Pendekatan konvensional sering kali hanya berfokus pada satu target dan satu senyawa, yang seringkali tidak cukup untuk menjelaskan efek farmakologi secara menyeluruh.
 
Di sinilah Network Pharmacology memainkan peran penting. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mempelajari hubungan antara berbagai senyawa bioaktif dengan banyak target molekuler secara bersamaan, menciptakan peta jaringan interaksi yang komprehensif. Dengan cara ini, para peneliti dapat mengidentifikasi jalur biologis utama yang dipengaruhi oleh senyawa tertentu, sehingga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang mekanisme kerja produk alam.
 
Network pharmacology merupakan bidang yang sangat interdisipliner, menggabungkan ilmu farmakologi, bioinformatika, biologi sistem, dan kimia komputasi. Dalam paparannya, Dr. Didik Huswo Utomo menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan analisis yang akurat dan relevan. Salah satu aspek utama dari pendekatan ini adalah penggunaan alat bioinformatika untuk memetakan interaksi protein-protein (PPI), analisis jalur (pathway analysis), dan prediksi target molekuler.
 
Sebagai contoh, dalam penelitian produk alam, sering kali terdapat ratusan hingga ribuan senyawa yang teridentifikasi. Menggunakan pendekatan bioinformatika, peneliti dapat menyaring senyawa-senyawa tersebut berdasarkan potensinya untuk berinteraksi dengan target biologis tertentu. Selanjutnya, analisis jaringan memungkinkan identifikasi senyawa kunci yang memiliki efek pleiotropik, yakni kemampuan untuk memengaruhi berbagai jalur biologis sekaligus.
 
Dr. Didik juga menguraikan berbagai manfaat signifikan dari penerapan Network Pharmacology dalam penelitian produk alam, antara lain:
1. Identifikasi Target Molekuler Baru
Dengan memanfaatkan data interaksi jaringan, peneliti dapat menemukan target molekuler baru yang mungkin tidak terdeteksi dengan metode konvensional. Hal ini membuka peluang untuk menemukan mekanisme kerja baru dari senyawa bioaktif.
2. Pengembangan Obat Multitarget
Banyak penyakit kompleks seperti kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif memerlukan pendekatan pengobatan multitarget. Network Pharmacology membantu dalam mengidentifikasi kombinasi senyawa yang dapat bekerja secara sinergis untuk mengatasi penyakit ini.
3. Pemahaman Mekanisme Farmakologis
Pendekatan ini memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang bagaimana senyawa bioaktif memengaruhi jalur biologis pada tingkat sistemik. Informasi ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas senyawa sebelum tahap pengujian klinis.
 
Dalam sesi diskusi, Dr. Didik memaparkan beberapa studi kasus menarik yang melibatkan produk alam dan Network Pharmacology. Salah satunya adalah penelitian terhadap senyawa bioaktif dalam tanaman herbal yang banyak digunakan di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan jaringan, peneliti berhasil mengidentifikasi jalur biologis utama yang terlibat dalam efek antiinflamasi tanaman tersebut. Temuan ini tidak hanya mendukung penggunaan tradisional tanaman tersebut tetapi juga membuka jalan untuk pengembangan obat modern berbasis bahan alami.
 
Selain itu, pendekatan ini juga memungkinkan eksplorasi potensi kombinasi senyawa dalam produk alam. Dalam banyak kasus, efek terapeutik yang diamati dalam pengobatan tradisional sebenarnya merupakan hasil dari interaksi sinergis antara berbagai senyawa dalam tanaman. Network Pharmacology membantu memetakan interaksi ini dan mengungkapkan mekanisme sinergi yang mendasarinya.
 
Meskipun Network Pharmacology menawarkan berbagai keuntungan, penerapan pendekatan ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan data yang berkualitas tinggi, seperti data interaksi protein dan data farmakologi senyawa bioaktif. Selain itu, analisis jaringan sering kali memerlukan sumber daya komputasi yang besar dan keahlian teknis yang mendalam. Namun, masa depan Network Pharmacology dalam penelitian produk alam sangat menjanjikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi bioinformatika dan ketersediaan data biologis yang semakin lengkap, pendekatan ini diperkirakan akan menjadi standar dalam penelitian produk alam. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah juga akan memainkan peran penting dalam mendorong perkembangan bidang ini.
 
Webinar "Why You Should Know Network Pharmacology in Natural Product Research" yang disampaikan oleh Dr. Didik Huswo Utomo memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pendekatan Network Pharmacology dalam penelitian produk alam. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan teknologi, pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang mekanisme kerja senyawa bioaktif.
 
Melalui Network Pharmacology, penelitian produk alam tidak hanya menjadi lebih efektif tetapi juga lebih relevan dalam menghadapi tantangan kesehatan global. Pendekatan ini membuka peluang besar untuk menemukan solusi terapi baru, terutama untuk penyakit-penyakit kompleks yang membutuhkan pendekatan pengobatan multitarget. Dengan dukungan dari komunitas ilmiah dan kolaborasi lintas sektor, Network Pharmacology berpotensi menjadi pilar utama dalam pengembangan obat-obatan berbasis produk alam di masa depan.
 

Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.