by INBIO
Cepatnya perkembangan sistem teknologi di era industri 4.0 telah berdampak pada sebagian besar aktifitas manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Hadirnya era industri 4.0 dapat menjadi tantangan sekaligus peluang yang bisa menghadirkan inovasi dan kreasi pada institusi pendidikan. Salah satunya adalah implementasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui media online (e-learning). Hadirnya platform e-learning ini apakah disambut dengan baik atau malah menjadi tantangan dalam aktifitas pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa?
Istilah e-learning diartikan sebagai transformasi dari aktifitas pembelajaran secara konvensional menjadi digital dalam penyajian baik dari konten maupun sistemnya. Hal ini harus dipahami sebagai seorang yang aktif bergerak dalam bidang pendidikan, misalnya dosen dan mahasiswa, sehingga pembelajaran yang berkualitas bisa tercapai. Namun, saat ini kualitas pembelajaran masih menjadi target utama dalam pembelajaran e-learning.
Manfaat e-learning di antaranya: adanya media online menjadikan dosen dan mahasiswa dapat berkomunikasi lebih mudah melalui internet setiap waktu tanpa terkendala jarak, tempat, dan waktu. Dosen bisa mentransfer materi pembelajaran dan jadwal pembelajaran dengan mahasiswa dengan lebih mudah. Selain itu, mahasiswa dapat mempelajari/mereview modul setiap saat dan di manapun.
Namun, selain menghadirkan manfaat, e-learning juga menimbulkan beberapa masalah di antaranya: dosen dan mahasiswa kesulitan untuk berinteraksi secara optimal untuk mentransfer ilmu pengetahuan karena pembelajaran tatap muka ditiadakan, keterbatasan infrastruktur dan fasilitas, termasuk adanya kendala jaringan internet yang dapat memengaruhi proses pembelajaran e-learning.
Maka dari itu, dibutuhkan suatu upaya untuk memberikan solusi atas tantangan tersebut. Untuk memaksimalkan kualitas pembelajaran e-learning, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk motivasi belajar, aspek kognitif, self-efficacy yang memainkan peran penting dalam menghasilkan e-learning yang berkualitas.
Ramdani Bayu Putra dan tim telah mengkaji pengaruh motivasi belajar, aspek kognitif, dan self-efficacy dalam meningkatkan kualitas pembelajaran online di industri era 4.0. Objek riset adalah Putra Indonesia University YPTK Padang dengan alasan universitas tersebut merupakan institusi pendidikan pertama yang mengimplementasikan e-learning/pjj di Sumatera Barat. Populasi diambil dari mahasiswa semester genap 2018-2019 dari berbagai fakultas yang menghadiri perkuliahan melalui e-learning. Total sampel 320 mahasiswa (meliputi laki-laki dan perempuan) dan koleksi data melalui kuisioner online dengan mengisikan melalui google form.
Setelah menyebarkan kuisinoer dengan menguji ketiga faktor tersebut, kemudian didapatkan hasil dan dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi tersebut menyatakan bahwa ketiga faktor yaitu motivasi belajar, aspek kognitif, self-efficacy dapat menjadi penentu kualitas pembelajaran e-learning, khususnya self-efficacy dapat mendorong/memunculkan motivasi belajar melalui media online.
Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan/referensi bagi guru, dosen, dan mahasiswa untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam menunjang keberhasilan aktifitas pembelajaran terutama pembelajaran menggunakan media online (e-learning).
Tulisan ini diadaptasi dari artikel berikut:
Link publikasi :
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1339/1/012081/meta
Google scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=yQdmABkAAAAJ
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.