by INBIO
Demam berdarah adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, sehingga masyarakat perlu waspada dan senantiasa menciptakan lingkungan yang bebas nyamuk. Salah satu cara untuk mengurangi populasi nyamuk dilingkungan sekitar yaitu dengan melakukan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) secara berkala. Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) dapat dilakukan dengan cara memeriksa tempat penampungan air yang digunakan warga setempat seperti tampungan air dalam bak kamar mandi maupun tampungan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari. Kegiatan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) secara berkala ini dilakukan oleh beberapa tokoh masyarakat yang terdiri dari ketua rw, ketua rt, serta kader-kader yang sudah di bentuk.
Kegiatan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) ini dilatarbelakangi adanya beberapa warga di Kelurahan Genuksari yang terjangkit penyakit demam berdarah. Dengan adanya permasalahan tersebut pemerintah daerah berupaya untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat mengurangi hingga menghilangkan penyebab penyakit demam berdarah. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan pemantauan jentik nyamuk agar para warga terhindar dari penyakit demam berdarah. Kegiatan PJN di Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari jum’at mulai pukul 07.00-09.00 WIB. Rangkaian kegiatan PJN terdiri dari senam jumantik, pemantauan jentik-jentik nyamuk dalam tampungan air rumah warga setempat, serta evaluasi.
Pada hari jum’at, 23 September 2022, mahasiswa Posko 20 KKN Reguler 79 UIN Walisongo berkesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) di lingkungan RW 6 Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Kegiatan PJN dimulai dengan senam jumantik yang diikuti oleh beberapa tokoh masyarakat yaitu ketua rw, ketua rt, dan kader jumantik, serta mahasiswa posko 20 KKN Reguler 79 UIN Walisongo. Senam jumantik ini dipandu oleh salah satu kader PJN dan memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat dan menjaga kebugaran tubuh para juru pemantau jentik nyamuk.
Setelah senam selesai, juru pemantau jentik nyamuk dan mahasiswa posko 20 KKN Reguler 79 UIN Walisongo mulai melakukan pemantauan jentik-jentik nyamuk di setiap rumah warga. Beberapa tempat yang dijadikan sasaran dalam memantau jentik nyamuk diantaranya yaitu bak mandi atau tempat penyimpanan air, genangan air, saluran air, maupun tempat yang dapat mendukung perkembangan nyamuk.
Hasil dari pemantauan jentik nyamuk yang dilakukan pada hari jum’at tanggal 23 September 2022 ditemukan jentik-jentik dalam bak kamar mandi di 3 rumah warga yang berada di RW 06 Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Semarang. Selanjutnya, rumah warga yang terdapat jentik nyamuk diberi peringantan untuk selalu menjaga kebersihan bak kamar mandi maupun tempat penampungan air lainnya dengan cara menguras bak secara rutin dan memberikan larvasida ke dalam bak kamar mandi atau tampungan air jika diperlukan.
Hingga saat ini pengendalian atau pengurangan jumlah populasi nyamuk belum berjalan dengan optimal. Hal ini dapat disebabkan karena nyamuk dapat berkembangbiak secara cepat dan penyebarannya sangat luas mulai dari daerah perkotaan hingga pelosok desa. Populasi nyamuk dapat dikurangi dengan berbagai cara yang bervariasi. Pemantauan jentik nyamuk di lingkungan rumah warga merupakan salah satu cara untuk mengurangi populasi nyamuk. Selain cara tersebut, untuk mengurangi populasi nyamuk dapat dilakukan dengan membersihkan bak kamar mandi atau tampungan air secara rutin, tidak menggantung atau menumpuk baju kotor terlalu lama, maupun dengan cara membuat mosquito trap.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.