by INBIO
Sumber daya manusia yang baik akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau institusi. Kesuksesan sebuah organisasi seringkali dipengaruhi oleh kompetensi dan kualitas manusia yang menjalankannya. Dalam dunia pendidikan salah satu faktor terbesar keberhasilannya adalah peran dari seorang Guru. Guru yang kita kenal sebagai pengajar tentu perlu memiliki kompetensi dan kualitas yang memadai untuk menjadi contoh bagi siswa. Setiap lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta pasti mengharapkan guru yang mampu dan terampil karena yang terpenting adalah guru yang mau bekerja dan giat serta memiliki keinginan untuk maju guna mencapai tujuan lembaga.
Hubungan insentif dengan produktivitas kerja perlu diperhatikan jika dilihat melalui kepentingan lembaga, peran tenaga kerja guru yang produktif dibutuhkan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Insentif yang memadai akan membantu para guru untuk memenuhi kebutuhan domestik. Selain itu, Insentif dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja guru, insentif yang diberikan merupakan imbalan atas prestasi kerja yang telah dilakukan. Semakin tinggi insentif yang diberikan maka semakin tinggi pula prestasi yang akan diberikan, prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai kinerja dan produktivitas kerja.
Tidak hanya insentif, kepuasan dalam bekerja juga mempunyai andil dalam meningkatkan kinerja guru. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh penilaian atau perasaan senang dalam melakukan pekerjaannya. Di sisi lain, tanpa disadari perasaan senang mempengaruhi produktivitas kerja guru dalam mencapai tujuannya. Menurut teori kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a) Mentally Challenging Work, artinya kepuasan kerja artinya kepuasan kerja menunjukkan bahwa karyawan lebih menyukai pekerjaan yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menggunakan segala kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan leluasa; b) Penghargaan yang berkeadilan, artinya karyawan menginginkan kebijakan organisasi dalam sistem pembayaran dan kesempatan promosi yang adil dan sesuai dengan yang diharapkan; c) Kondisi kerja yang mendukung, artinya karyawan lebih menyukai lingkungan kerja yang nyaman dan aman; dan d) Rekan-rekan yang Suportif, artinya bekerja tidak hanya untuk uang tetapi tentang rekan kerja yang positif akan menimbulkan rasa kepuasan kerja.
Mengacu pada pernyataan di atas, penelitian Ansori dkk yang mengambil kasus pada guru YAYASAN TRIO BATANGHARI berjumlah 38, ditemukan bahwa insentif berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru. Kesesuaian insentif yang diterima guru, maka semakin baik pula produktivitas kerja yang dimiliki guru di Yayasan Trio Batang Hari. Insentif secara keseluruhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja guru sebesar 0,425 atau 42,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “Insentif berpengaruh langsung terhadap Produktivitas Kerja” dapat diterima. Indikator insentif dominan yang mempengaruhi Produktivitas Kerja adalah: promosi dan promosi jabatan jaminan sosial.
Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru. Munculnya kepuasan dalam diri seorang guru, maka semakin baik produktivitas kerja guru di Yayasan Trio Batang Hari. Secara keseluruhan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Guru sebesar 0,470 atau 47%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “Kepuasan Kerja berpengaruh langsung terhadap Produktivitas Kerja” dapat diterima. Indikator insentif yang dominan mempengaruhi produktivitas kerja adalah: jaminan sosial dan rekan kerja; 3) Insentif dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru. Semakin baik insentif yang diterima maka kepuasan kerja yang dirasakan juga baik dan kondusif, maka akan tercipta produktivitas kerja yang baik pula di Yayasan Trio Batang Hari. Secara keseluruhan Insentif dan Kepuasan Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru sebesar 0,421 atau 42,1%. Sisanya 0,579 atau 57,9% dipengaruhi oleh variabel lain.
Tulisan ini adaptasi dari artikel ilmiah berikut:
https://iss.internationaljournallabs.com/index.php/iss/article/view/194
Google Scholar Author: https://s.id/GoogleScholarAnsori
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.