Trending

Miri Pariyas Tutik Fitriyas                  
396 0 0
Sains dan Teknologi June 7 9 Min Read

Mangrove dan Manfaatnya




Namanya Mangrove

Mangrove? Jika mendegar kata itu, pastilah kita akan merujuk pada kata “Bakau”. Bukan begitu? Disebut bakau karena orang sering kali hanya mengenal keberadaan satu spesies saja Rhozopora sp..

Pada hakikatnya, pengertian mangrove bervariasi, ada yang mengatakan dari Portugal dan Melayu Kuno. Bahasa Portugal terdiri dari kata mangue dan grove sedangkan mangrove yang berasal dari bahasa Melayu Kuno memiliki arti mangi-mangi yang digunakan untuk menjelaskan hanya satu marga saja yaitu marga Avicennia, dan hal tersebut masih digunakan oleh Indonesia bagian timur.

Mangrove hidup di kawasan sepanjang pesisir pantai, muara sungai, hingga ada yang juga tinggal di rawa gambut. Indonesia memiliki mangrove yang sangat beragam dan luas. Bahkan, tak segan-segan dunia memberikan predikat pertama terluas di dunia. Luasnya mencapai 3,1 juta ha. Namun, luas itu semakin hari makin menyusut, dengan berbagai alasan.

Mangrove bukan hanya bakau, api-api, namun semua tumbuhan yang hidup di sekitar pesisir pantai, muara sungai, hingga gambut dapat dikatakan sebagai mangrove. Mangrove terbagi menjadi dua jenis yaitu mangrove sejati dan mangrove assosiasi. Lalu, apa berbedaan dari keduanya?

Perbedaannya keduanya dapat dilihat secara fisiologis dan ekologis. Kalau mangrove sejati biasanya jenis tumbuhan yang hidupnya di sekitar pasang surut dan memiliki kelebihan dapat mengeluarkan zat garam yang tidak dibutuhkan melalui batang dan daunnya. Sedangkan, mangrove asosiasi adalah tumbuhan yang tumbuh di belakang mangrove sejati, biasanya lebih condong ke arah darat dan tidak selalu dipengeruhi oleh pasang surut, dengan kondisi substrat (tanah) yang lebih stabil dan kering, fluktuasi salinitas yang rendah, dengan suhu yang tinggi serta tumbuh dominan pada suatu area tertentu dengan membentuk rumpun.

Tidak hanya itu, mangrove yang ada di Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis mangrove, yang tersebar di beberapa kepulauan Indonesia. Di antaranya adalah Rhizophora stylosa,  Sonneratia alba, Avicennia marina, Lumnitzera racemose, dan lain sebagainya. Selain itu, ada beberapa jenis mangrove yang dominan, misalnya Rhizopora sp. dan Sonneratia sp.

Sifat  Mangrove

Sifat mangrove tentu sangat berbeda dengan tumbuhan lainnya. Ia hidup di kondisi yang ekstrim. Walaupun ia hidup dalam keadaan tersebut, ia mampu untuk menstabilkan dirinya. Setiap jenis mengrove punya respon yeng berbeda. Misalnya adalah jenis Avicennia sp. dan Sonneratia sp. yang memiliki akar napas yang mucul ke permukaan yang punya fungsi mengambil oksigen dari udara. Tentu, akar ini membantu tumbuhan mangrove untuk bertahan di kondisi yang sangat ekstrim.

Tidak hanya itu, tumbuhan mangrove juga mampu menahan deburan ombak dan angin kencang yang menghantam mereka. Misalnya saja, spesies jenis Rhizophora sp. yang jadi pagar pembatas menjadi zona terluar ke arah ombak. Dia memiliki akar tunjang yang cukup ampuh dan ajaib untuk mengalahkan keganasan ombak yang tiap hari menjerang pantai.

Artinya, dapat disimpulakan bahwa setiap jenis mangrove memiliki karakter yang berbeda. Mereka “tumbuhan mangrove” dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Semakin dia berada di zona yang paling ekstrim “tumbuhan mangrove” akan membentuk pertahanan, berupa kelebihan fungsi bagian tumbuhan mangrove hingga berbagai bentuk dari bagian tumbuhan tersebut.

Manfaat Mangrove 

Dari mangrove kita belajar bahwa perannya tak sebatas untuk dirinya, akan tetapi perannya untuk seluruh makhluk hidup yang berdampingan dengan dirinya. Ikan kecil yang sering kali berada di sekitar tumbuhan mangrove, mencoba untuk beradu nasib dalam mempertahankan kehidupannya.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa kesehatan mangrove perihal kelestariannya sangat berdampak pada peningkatan produktivitas biota air yang sebagian besar dimanfaatkan oleh manusia. Pada hakikatnya, manfaat dari keberadaan mangrove  dapat dirasakan secara langsung dan tidak langsung.

Biasanya, bagian tumbuhan mangrove berupa batang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, digunakan untuk memasak, membangun rumah, membuat perahu, atau semua peralatan yang terbuat dari salah satu bagian tumbuhan mangrove.

Secara tidak langsung, mangrove juga memiliki fungsi bagi manusia seperti melindungi pantai dari erosi dan abrasi, mencegah intrusi air laut, sebagai tempat tinggal hewan air, potensi edukasi dan tempat wisata, dan mitigasi mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon dioksida dari udara sebagai mitigasi pemanasan global. 

Tidak hanya itu, permanfaatan kawasan mangrove dapat dikembangkan menjadi salah satu kawasan ekowisata di kawasan pesisir karena dapat memberi manfaat ekonomis dan jasa lingkungan tanpa mengeksploitasi mangrove. 

           

 


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +818020532438
Email: brc.inbio@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.