by INBIO
Di wilayah semi-kering, waduk kecil berperan penting dalam menyimpan air untuk irigasi serta menangkap sedimen yang terbawa akibat erosi. Namun, seiring waktu, akumulasi sedimen di dasar waduk dapat mengurangi kapasitas penyimpanan air, sehingga perlu dilakukan pengerukan atau desiltasi secara berkala. Sayangnya, sedimen yang dikeluarkan ini sering dianggap sebagai limbah dan jarang dimanfaatkan kembali. Padahal, di India, praktik pemanfaatan kembali sedimen di lahan pertanian telah dilakukan selama berabad-abad. Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti bertujuan untuk menggali lebih dalam manfaat dari praktik ini dengan melihat bagaimana para petani lokal menerapkannya serta menganalisis dampaknya terhadap tanah pertanian.
Penelitian ini menggabungkan wawancara dengan petani serta analisis fisik dan kimia terhadap sampel tanah dan sedimen yang diambil dari sebuah wilayah pertanian di India Selatan. Hipotesis awalnya adalah bahwa pengetahuan lokal para petani dapat membantu memahami serta merasionalisasi praktik ini. Namun, hasil penelitian justru menunjukkan variasi yang sangat luas dalam penerapan sedimen, baik dalam hal dosis, biaya, maupun persepsi petani terhadap dampaknya. Beberapa petani hanya menggunakannya sebagai amandemen tanah dalam jumlah kecil, sementara yang lain mengaplikasikannya dalam jumlah besar hingga membentuk tanah antropogenik baru. Selain itu, biaya penerapan juga bervariasi dan tidak selalu bergantung pada jarak antara waduk dan lahan pertanian atau ukuran lahan itu sendiri, yang mengindikasikan bahwa belum ada standar baku dalam praktik ini.
Meskipun terdapat variasi dalam penerapannya, mayoritas petani sepakat bahwa penggunaan sedimen memiliki manfaat terhadap tanah mereka, baik secara fisik maupun kimia. Beberapa petani melaporkan bahwa tanah menjadi lebih gembur dan mudah diolah, sementara yang lain melihat peningkatan kesuburan. Namun, belum ada kesepakatan bulat mengenai dampak spesifiknya. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya petani yang memiliki akses ke irigasi yang menerapkan metode ini, dan mereka cenderung mengambil sedimen dari waduk terdekat untuk mengurangi biaya transportasi.
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar petani yang menggunakan sedimen melaporkan pengurangan konsumsi air irigasi dan pupuk. Hal ini menunjukkan bahwa sedimen dapat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya pertanian, yang sangat penting dalam sistem pertanian berkelanjutan. Namun, analisis lebih lanjut terhadap komposisi tanah dan sedimen menunjukkan bahwa manfaat utama dari penerapan sedimen lebih banyak berhubungan dengan perbaikan struktur fisik tanah daripada peningkatan kandungan nutrisi. Dengan kata lain, sedimen lebih efektif dalam meningkatkan porositas tanah dan kemampuan menahan air dibandingkan meningkatkan kadar unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan potensi besar dari penggunaan sedimen dalam pertanian, masih banyak tantangan yang harus diatasi sebelum praktik ini dapat diadopsi secara luas. Salah satunya adalah perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis optimal sedimen agar manfaatnya dapat dimaksimalkan tanpa menimbulkan dampak negatif. Selain itu, perlu dilakukan kajian terhadap potensi risiko, seperti akumulasi logam berat atau kontaminasi yang mungkin terbawa dalam sedimen. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih sistematis diperlukan, termasuk penyebaran informasi kepada petani, pengelolaan kolektif sumber daya sedimen, serta pengembangan panduan aplikasi yang lebih terstruktur dan berbasis bukti ilmiah.
Jika diterapkan dengan baik, praktik ini dapat menjadi bagian dari strategi pertanian berkelanjutan yang lebih luas. Dengan memanfaatkan kembali sedimen yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, sistem pertanian dapat lebih sirkular dan efisien dalam penggunaan sumber daya. Selain itu, pengurangan kebutuhan air dan pupuk juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas pertanian. Oleh karena itu, penelitian dan kebijakan yang mendukung pemanfaatan sedimen waduk dalam pertanian perlu terus dikembangkan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh para petani dan masyarakat secara keseluruhan.
Original Article: https://doi.org/10.1038/s41598-025-92206-2
Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.