by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

dr. Dito Anurogo, M.Sc.                 
1141 0 2
Opini Akademisi September 1 5 Min Read

5 Menit Memahami Revolusi Seksual: Pendahuluan [Bagian 1 dari 30]




Penjabaran “Revolusi Seksual” ini terbagi menjadi 30 bagian, yakni:

  1. Pendahuluan
  2. Diseminasi dan Historiografi Revolusi Seksual
  3. Peran Feminisme di dalam Revolusi Seksual
  4. “Dasar Perjuangan” Kaum Feminis
  5. Gender: Konstruksi Sosial
  6. Perjuangan Diplomasi
  7. Kronologi Terbentuknya CEDAW
  8. Apa Itu CEDAW?
  9. Isi CEDAW
  10. Turunan Dokumen CEDAW
  11. Agenda Setting Kaum Feminis
  12. Komisi Perempuan di Tingkat Internasional
  13. Hak-hak Seksual
  14. Slogan nan Elegan untuk Kampanye Hak Asasi Seksual
  15. Historiografis Hak Seksual
  16. Yogyakarta Principles
  17. Enam Problematika The Yogyakarta Principles
  18. SRI (Sexual Rights Initiative)
  19. Tujuan SRI
  20. Isu yang Dibawa oleh SRI
  21. Regulasi terkait SRI
  22. Kerjasama dan Kolaborasi SRI
  23. UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS (UDHR)
  24. INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS (ICCPR)
  25. INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS
  26. KONVENSI HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS
  27. CONVENTION ON THE RIGHTS OF THE CHILD
  28. Politik Seksual Global
  29. Revised International Technical Guidance on Sexuality Education
  30. KURIKULUM CSE (Comprehensive Sexual Education)

 

Invasi pemikiran Barat yang sudah diluncurkan sejak dua dekade terakhir merumuskan system nilai yang disebut “modernisme” dan “postmodernisme”. Program aksi konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan yang diselenggarakan di Kairo (5-15 September 1994) adalah contoh deklarasi perang terhadap keluarga yang ingin dibangun oleh Islam. (Dr. Mohamed Emara, Anggota Majma Buhuts Islamiyyah di Al Azhar Syarif)

 

Pendahuluan

Revolusi seksual (sexual revolution) dinamakan pula pembebasan seksual. Artinya, sebuah gerakan sosial yang menantang nilai-nilai tradisional terkait seksualitas dan hubungan interpersonal di sepanjang belahan Amerika Serikat dari 1960-an sampai 1980-an. Pembebasan seksual meliputi peningkatan penerimaan seks di luar hubungan monogami heteroseksual tradisional (terutama pernikahan). Normalisasi kontrasepsi dan pil, ketelanjangan publik, pornografi, seks pra-nikah, homoseksualitas, masturbasi, bentuk-bentuk seksualitas alternatif, dan legalisasi aborsi semuanya menyusul.

Target revolusi seksual adalah makna cinta yang bebas, dukungan terhadap homoseksual, serta penerimaan pornografi di semua kalangan. Inisiator gerakan revolusi seksual adalah Willhelm Reich, David Herbert Lawrence, Sigmund Freud, dan gerakan surealisme. Indikator revolusi seksual adalah: meningkatnya penyakit kelamin (seperti: gonorrhea), kehamilan di luar pernikahan, kehamilan di luar pernikahan, kehamilan dini pada remaja, tingginya angka aborsi, tingginya tingkat seks bebas di kalangan pemuda.

Gerakan revolusi seksual juga mengalami normalisasi melalui berbagai bidang keilmuan. Berikut ini kronologisnya. Dimulai dari tahun 1920, istilah atau terminilogi “sex revolution” pertama kali digunakan dalam buku “Is Sex Necessary? Or, Why You Feel the Way You Do” oleh James Thurber dan E.B. White. Antara tahun 1910 hingga 1930, Otto Grosh dan Wilhelm Reich mensosialisasikan paham revolusi seksual. Otto Grosh dan Wilhelm Reich adalah pengikut paham Freud. Tahun 1934, JD Unwin menulis buku “sex and culture” yang menekankan pada kebebasan seksual (sex liberation). Tahun 1948, Alfred Kinsey dan salah satu mahasiswanya menulis buku berjudul “sexual behavior in the human male”. Buku ini terjual 250.000 eksemplar di seluruh Amerika. Pada tahun 1950, Alfred Kinsey menulis buku “sexual behavior in the human female”. Puncaknya adalah di tahun 1966, di mana ilmuwan bernama Mastern and Jhonson membenarkan teori Alfred Kinsey tentang perilaku seksual pemuda Amerika saat itu. 

Kredit gambar: Google Images.


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.