by INBIO
Penjabaran “Revolusi Seksual” ini terbagi menjadi 30 bagian, yakni:
Invasi pemikiran Barat yang sudah diluncurkan sejak dua dekade terakhir merumuskan system nilai yang disebut “modernisme” dan “postmodernisme”. Program aksi konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan yang diselenggarakan di Kairo (5-15 September 1994) adalah contoh deklarasi perang terhadap keluarga yang ingin dibangun oleh Islam. (Dr. Mohamed Emara, Anggota Majma Buhuts Islamiyyah di Al Azhar Syarif)
Pendahuluan
Revolusi seksual (sexual revolution) dinamakan pula pembebasan seksual. Artinya, sebuah gerakan sosial yang menantang nilai-nilai tradisional terkait seksualitas dan hubungan interpersonal di sepanjang belahan Amerika Serikat dari 1960-an sampai 1980-an. Pembebasan seksual meliputi peningkatan penerimaan seks di luar hubungan monogami heteroseksual tradisional (terutama pernikahan). Normalisasi kontrasepsi dan pil, ketelanjangan publik, pornografi, seks pra-nikah, homoseksualitas, masturbasi, bentuk-bentuk seksualitas alternatif, dan legalisasi aborsi semuanya menyusul.
Target revolusi seksual adalah makna cinta yang bebas, dukungan terhadap homoseksual, serta penerimaan pornografi di semua kalangan. Inisiator gerakan revolusi seksual adalah Willhelm Reich, David Herbert Lawrence, Sigmund Freud, dan gerakan surealisme. Indikator revolusi seksual adalah: meningkatnya penyakit kelamin (seperti: gonorrhea), kehamilan di luar pernikahan, kehamilan di luar pernikahan, kehamilan dini pada remaja, tingginya angka aborsi, tingginya tingkat seks bebas di kalangan pemuda.
Gerakan revolusi seksual juga mengalami normalisasi melalui berbagai bidang keilmuan. Berikut ini kronologisnya. Dimulai dari tahun 1920, istilah atau terminilogi “sex revolution” pertama kali digunakan dalam buku “Is Sex Necessary? Or, Why You Feel the Way You Do” oleh James Thurber dan E.B. White. Antara tahun 1910 hingga 1930, Otto Grosh dan Wilhelm Reich mensosialisasikan paham revolusi seksual. Otto Grosh dan Wilhelm Reich adalah pengikut paham Freud. Tahun 1934, JD Unwin menulis buku “sex and culture” yang menekankan pada kebebasan seksual (sex liberation). Tahun 1948, Alfred Kinsey dan salah satu mahasiswanya menulis buku berjudul “sexual behavior in the human male”. Buku ini terjual 250.000 eksemplar di seluruh Amerika. Pada tahun 1950, Alfred Kinsey menulis buku “sexual behavior in the human female”. Puncaknya adalah di tahun 1966, di mana ilmuwan bernama Mastern and Jhonson membenarkan teori Alfred Kinsey tentang perilaku seksual pemuda Amerika saat itu.
Kredit gambar: Google Images.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.