by INBIO
Indonesia menjadi negara kemaritiman yang memiliki sumber kekayaan tidak hanya di darat melainkan juga kekayaan laut. Sehingga menciptakan keragaman potensi alam di Indonesia. Khususnya potensi kelautan perlu mendapatkan pengelolaan dengan baik. Negara Indonesia mengoptimalkan potensi kelautannya relevan dengan tujuan Negara Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia memiliki sektor maritim yang unggul dan tidak ditemukan pada Negara lain. Hal ini selaras dengan konsep ekonomi biru. Artinya mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dengan mengelola potensi laut, pantai, pesisir, dan pelabuhan dengan mengorientasikan perlindungan lingkungan serta menjaga kuantitas dan kualitas makhluk hidup di laut.
Dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengoptimalkan program ekonomi biru. Salah satunya melibatkan berbagai peran dari pihak-pihak yang berpotensi berkaitan dengan ruang lingkup ekonomi biru. Strategi yang tepat dengan model menerapkan Quintuple Helix (QuiH). Quintuple Helix (QuiH) mengorientasikan pada transisi sosio-ekologi. Model quintuple helix merupakan keterlibatan lima unsur sekaligus dalam pengembangan inovasi. Lima unsur tersebut adalah sistem pendidikan, sistem ekonomi, sistem masyarakat, sistem politik, dan sistem lingkungan. Lima unsur dalam mengembangkan inovasi akan saling bekerja sama dan saling berhubungan antara sistem yang satu dengan sistem lainnya. Pengembangan inovasi tersebut setiap aktor akan bertindak sesuai dengan peran, keahlian, dan kompetensi yang dimiliki.
Unsur-unsur Quintuple Helix, meliputi: Pertama, sistem pendidikan merupakan subsistem helix yang melibatkan modal manusia seperti siswa atau mahasiswa, guru, ilmuwan, dan peneliti. Lingkup sistem pendidikan terdiri dari universitas atau perguruan tinggi, sekolah dan lainnya. Kedua, sistem ekonomi merupakan subsistem helix yang melibatkan modal ekonomi seperti kewiraswastaan, peralatan produksi, produk (barang atau jasa), teknologi, dan uang. Lingkup sistem ekonomi terdiri dari industri, perusahaan, unit usaha, UMKM dan lainnya. Ketiga, sistem lingkungan alam merupakan subsistem helix yang melibatkan modal alam seperti sumber daya, tanaman, hewan, energi, manusia, dan potensi lain. Lingkup sistem lingkungan terdiri dari lingkungan alami, baik di daratan, lautan, dan udara. Keempat, sistem masyarakat berbasis media dan berbasis budaya merupakan subsistem helix yang melibatkan beberapa modal, yaitu modal media seperti media cetak, media elektronik, dan media sosial; modal informasi seperti berita, jejaring sosial, dan komunikasi; modal modal sosial-budaya seperti tradisi, norma, dan nilai. Lingkup sistem masyarakat berbasis media dan berbasis budaya terdiri dari masyarakat sipil dan publik yang berbasis media serta budaya. Kelima, sistem politik merupakan subsistem helix yang melibatkan modal politik dan hukum seperti ide, gagasan, kebijakan, regulasi, perancangan, roadmap, politisi, dan lainnya. Lingkup sistem politik terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan negara yang memberi ruang lingkup politik bagi pelaksanaan inovasi.
Secara teknis, bentuk peran setiap helix sangat bervariasi, tidak seluruh helix memiliki porsi peran yang sama, dan tidak seluruh helix berperan sebagai penghasil inovasi. Kondisi demikian menggambarkan hubungan complementary dalam pengembangan inovasi. Melalui kolaborasi unsur lingkungan alami dalam model inovasi di lingkungan kelautan dapat mewujudkan sustainable development dengan dasar ekonomi biru.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.